top of page

BUAH POTONG THAILAND

  • Writer: al
    al
  • Sep 17, 2019
  • 3 min read

Product of Thailand



Hidup di negara lain selama 1 semester itu harus penuh siasat. Apalagi sebagai muslim harus pinter memiih-milih makanan. Makanan di Bangkok, Thailand harganya tidak jauh dari yang di Jakarta. Bahkan beberapa hitungannya lebih murah. Tapi yang membedakan selain cita rasanya yang jelas berbeda adalah kecenderungan masyarakat sini yang sangat suka rasa asam dan babi. Babi selalu ada di mana saja dan kapan saja.

Masyarakat disini seperti tidak bisa hidup tanpa babi, seperti Indonesia yang tidak bisa hidup jika tidak pakai nasi. Untungnya di Thailand sekarang sudah relative banyak produk-produk makanan yang belogo halal. Berbeda apabila exchange di negara lain, misalnya jepang. Memang juga banyak makanan yang tidak mengandung bahan babi, tapi sangat susah untuk menemukan logo halalnya, karena bukan concern budaya jepang pula. Dan saya ragu pakaha di sana adaal Lembaga khusus yang mengurus logo halal, seperti MUI di Indonesia. Thailand National Food Institut disini.


Saya pernah membaca di suatu tempat, bahwa ekonomi secara Syariah dunia akan di pegang oleh inggris namun untuk industri makanan halal dunia akan di kuasai oleh Thailand. Thailand sebagai dapurnya dunia.


Indonesia? Masih sibuk dengan urusan politik yang carut marut. Dari dan oleh politik. atau menunggu saya untuk menghandle nya nanti. Bila Indonesia mengklaim sebagai paru-parunya dunia. Well dengan kebakaran hebat di riau ini dan rencana pemindahan ibukota di Kalimantan. Dan setelah kini hutan amazon juga mengalami kebakaran terparah sepanjang sejarah, saya pikir Dunia akan semakin sekarat di usia rentanya ini.


Jadi ya, meskipun islam bukan agama mayoritas di sini, tapi peluang ekonomi untuk menguasai pasar halal food market masih terbuka lebar. Dan Thailand yang sudah concern di bidang Food and Agriculture-lah yang akan mengambil tempat ini.


Lihat saja manga, durian, manggis, rambutan, hingga duku. Semua buah-buahan itu ada di Indoneisa. Bahkan manggis asalnya dari Indonesia. Juga rambutan. Disini nama lain dari rambutan ya Rambutan.

Namun ketika buah-buahan tropis itu masuk ke mall-mall premium di negara barat dengan harga yang mahal hampir semuanya bertuliskan “Product of Thailand” tidak usah jauh-jauh ke negara barat. Produk pertanian Indonesia saja sudah mulai tergusur. Durian yang paling banyak di cari adalah durian montong, yang varietas asal-usulnya dari Thailand. Durian ini berukuran besar namun wanginya jauh dari durian local yang rasa dan aromanya sangat lezat meski ukurannya kecil. Biarlah bahasan khusus durian ini di bicarakan di forum lainnya. Yang lebih panjang dan lebih capable.


Lalu kita tengok, jambu kristal, lebih banyak yang mencari jambu Bangkok. Lalu ada Ayam Bangkok, bapak saya sendiri sangat gemar dengan ayam jenis ini karena fisiknya yang kuat dan lebih jantan. Mango slice, jelas Bangkok nomor satu—manggo sticky rice. Lalu ada Thai Tea. Ketika saya sampai di Thailand sendiri dan menayakan pada warga asli Thailand, tidak ada yang tahu apa itu Thai tea, mereka hanya menyebut dengan Cha yen. Yang berarti es teh.


Dan ekonomi pertanian di sini sanagat di dukung oleh warganya, apalagi raja terdahulu , King Rama IX sangat concern dnegan pertanian Thailand. Beliau sering ke pelosok-pelosok desa untuk mensuport ekonomi local. Adapun program one distict one product disini. Semuanya beriring-iringan mensukseskannya, dengan bangga dan mengonsumsi sendiri buah local. Satu hal yang membuata syaa kagum sekaligus iri dengan negara tropis ini, banyak destinasi wisata yang menjual buah potong. Yang segar-segar, yang kualatisnya premium. Disini hampir setiap hari masyarakat mengonsumsi buah local, karena memang banyak di temukan di setiap sudut. Di seven eleven, di setiap gnag, di Kawasan wisata, di depan gerbang MRT maupun BTS. Di mall sekalipun. Banyak olahan dari buah-buah an segar. Bahkan oleh-oleh khas di sini adala dried fruit. Yang di kemas sedmikian rupa dan menarik siapa saja untuk membeli. Seakana tidka ada dosa untuk membeli produk olahan dari buah segar, toh membuat tubuh semkain sehat dan kaya akan vitamin. Itu lah.


Disini tidak mudah menemukan buah import. Dan haraga buah local pun tidak murah murahan. Harganya bersaing namun masih terjangkau. Buah potong disini untuk satu macamnya rata-rata di jual 20 Bath, sekitar 10.000. tapi kesegarannya janan di ragukan. Bahkan sering terbayang-bayang di siang yang terik dan udara panas. Banyak saya temukan ketika berpapasan di jalan orang Thailand menenteng buah-buahan segara. Biasanaya lebih dari satu jenis. Dan belum pernah saya melihata ada yang menenteng buah import. Duh saya jadi ingin beli.


Padahal mulanya saya ingin berecrita tentang sayur-sayur Thailand yang saya beli di pasar dan apabila di masak masih terasa fresh dan manis. Yasudah.

 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post

©2019 by alfiyatullaeli. Proudly created with Wix.com

bottom of page